
Pemerintah Indonesia menyerukan dilakukannya investigasi
internasional terkait dengan musibah pesawat MH-17, yang jatuh karena
ditembak oleh pelur darat ke udara, saat dalam penerbangan terjadwal
dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, Kamis (17/7) sore.
Presiden SBY menegaskan kesiapan Indonesia bergabung dalam investigasi internasional tersebut.
“Kalau
itu benar, pesawat sipil jatuh ditembak oleh pesawat militer, itu
pelanggaran hukum internasional, dan hukum perang. Dan jika dalam
investigasi terbukti spt itu, Indonesia ingin pelakuknya dihukum berat
dan tegas,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pernyataannya di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/7) siang.
Atas nama negara dan pemerintah RI, Presiden SBY menyatakan belasungkawa yg sedalam-dalamnya kepada negara sahabat Malaysia dan para keluarga korban musibah pesawat MH-17 itu.
Hindari Daerah Konflik
Presiden SBY mengaku dari 298 penumpang yang ada dalam pesawat itu, ada sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI). Dalam kaitan ini, menurut Presiden SBY, Kementerian Luar
Negeri (Kemlu) dan sejumlah kedutaan besar kita, utamanya KBRI Belanda,
Ukraina, Rusia, dan Malaysia, sekarang terus bekerja untuk melakukan
identifikasi resmi berapa banyak, dan siapa-siapa WNI itu.
“Tentu
kita menunggu sesuai dengan himbauan maskapai penerbangan Malaysia
untuk tidak mengumumkan kepada publik karena prinsipnya keluarga korban
harus diberi tahu lebih dahulu,” tutur Kepala Negara.
Presiden
SBY mengaku telah mengeluarkan instruksi agar maskapai Indonesia
menghindari daerah-daerah konflik militer, khususnya di Ukraina,
perbatasan Ukraina - Rusia, dan Jalur Gaza, Palestina. “Kemenhub sudah bertindak, juga Garuda Indonesia,” ujarnya.
Kepada
warga negara Indonesia yang akan melakukan penerbangan internasional,
Presiden SBY menyerukan untuk bisa memastikan bahwa pesawatnya tidak
melewati daerah konflik, seperti Ukraina, perbatasan Ukraina - Rusia,
dan Jalur Gaza.
Presiden SBY juga mengemukakan, bahwa Indonesia
menyerukan segera dicapai solusi damai di Ukraina, karena ternyata juga
berdampak pada masyarakat dunia. Terbukti dengan jatuhnya pesawat
penerbangan sipil Malaysia.
Menurut Presiden SBY, ia telah
mendapat laporan dari Menlu Marty Natalegawa, bahwa Dewan Keamanan (DK)
PBB segera bersidang untuk membahas konflik antara Ukraina dan Rusia
itu. Ia menegaskan, Indonesia mendukung penuh upaya perdamaian dan
justru berharap Dewan Keamanan PBB harus mengambil langkah yang serius dan segera.
Dalam
kesemapatan itu, Presiden SBY menyampaikan seruan Indonesia perlunya
solidaritas di antara sesama negara ASEAN untuk membantu Malaysia dalam
mengatasi musibah ini, dan langkah-langkah internasional yang lain untuk
mendapatkan keadilan dari musibah atau tragedi yang sama-sama tidak
diharapkan itu.
(Humas Setkab/ES)
Sumber: http://setkab.go.id/berita-13554-mh-17-jatuh-ditembak-presiden-indonesia-serukan-investigasi-internasional.html
lama tak berkunjung ke blog sahabat ini, begitu di atas nama Bengkel Bangun, langsung meluncur ke sini.
BalasHapusya begitu, segera wujudkan dengan tindakan rasa solidaritas bangsa ini demi bantu bangsa lain
Terima kasih saya ucapkan untuk Obat Sakit yang sudah mampir demi rasa persaudaraan kita.
BalasHapusgood job. sangat bermanfaat gan
BalasHapusartikelnya bagus. salam sukses
BalasHapussalam blogger. nice post men
BalasHapus